BIMA, 21 Oktober 2025 || Kawah NTB – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Revolusi Hukum Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (GRH-Sulselbar) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan, Kota Makassar, pada Senin (20/10/2025).
Di bawah komando Jenderal Lapangan Bung Adul dan Koordinator Lapangan Bung Awan, massa aksi menyuarakan satu tuntutan utama: mendesak DPW PPP Sulsel agar segera berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk memecat Muhammad Erwin dari jabatannya sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bima.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 11.00 WITA itu berlangsung dengan pengawalan ketat aparat. Para demonstran silih berganti melakukan orasi, mengkritik keras sosok Erwin yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Bima.
“Kami datang ke rumah besar PPP hari ini untuk menyampaikan aspirasi rakyat yang terluka. Erwin, sebagai kader PPP dan pimpinan dewan, telah menunjukkan sikap yang arogan dan anti kritik,” seru Bung Adul dalam orasinya yang berapi-api.
GRH-Sulselbar menilai Erwin telah mencederai marwah demokrasi dengan tindakannya yang diduga mencoba membungkam suara-suara kritis dari elemen masyarakat dan aktivis di Bima.
Kritik ini merujuk pada polemik yang berkembang belakangan ini, di mana Erwin diketahui telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan beberapa aktivis ke pihak kepolisian. Langkah ini diambil Erwin sebagai respons atas kritik yang dilayangkan kepadanya terkait dugaan berbagai persoalan di Bima, termasuk isu nepotisme dalam seleksi PPPK yang menyeret namanya.
“Seorang pejabat publik harusnya telinganya tebal, hatinya lapang. Bukan sedikit-dikit lapor polisi. Ini adalah bentuk mutilasi terhadap kebebasan berpendapat,” tegas Bung Awan, Koordinator Lapangan aksi.
Massa aksi menilai, sikap Erwin yang reaktif terhadap kritik sangat kontradiktif dengan citra partai yang berasaskan ‘amar ma’ruf nahi munkar’ dan dekat dengan rakyat.
“Kami minta DPW PPP Sulsel jangan tutup mata. Kader seperti Erwin ini adalah racun bagi partai dan preseden buruk bagi demokrasi. Jika PPP ingin tetap dipercaya rakyat, pecat Erwin sekarang juga!” tambah Bung Adul.
Para demonstran menuntut untuk bertemu langsung dengan pimpinan DPW PPP Sulsel agar dapat menyerahkan surat tuntutan resmi. Mereka mengancam akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti dan disampaikan ke DPP PPP di Jakarta.
Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung dan massa menunggu perwakilan dari pimpinan DPW PPP Sulsel untuk menemui mereka.






































