Bima, 24 Oktober 2025 || Kawah NTB – Gerakan Revolusi Hukum Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (GRH-Sulselbar) membuktikan ancamannya dengan kembali menggelar aksi demonstrasi “jilid II” di depan Kantor DPW PPP Sulawesi Selatan, Makassar, pada Rabu (22/10/2025).
Aksi yang dimulai tepat pukul 11.00 WITA ini masih membawa satu tuntutan utama: mendesak pencopotan Muhammad Erwin dari jabatannya sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bima.
Berbeda dengan aksi sebelumnya, unjuk rasa kali ini akhirnya membuahkan hasil. Massa aksi ditemui langsung oleh salah satu pimpinan tertinggi DPW PPP Sulsel, Drs. H. Arifuddin Lewa. Di hadapan para demonstran, Arifuddin Lewa menyatakan sikap tegas partainya.
Arifuddin menegaskan bahwa DPW PPP Sulsel menanggapi serius aspirasi tersebut dan siap untuk melakukan koordinasi langsung dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP di Jakarta.
“Aspirasi ini kami terima secara resmi. Kami di DPW Sulsel siap berkoordinasi dan menyampaikan masalah ini langsung ke DPP,” ujar Arifuddin Lewa di hadapan massa aksi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa koordinasi ini bertujuan agar DPP PPP Pusat segera mengambil langkah taktis dengan menginstruksikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memproses Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Erwin.
Menurutnya, langkah ini perlu diambil karena Erwin, yang juga Ketua DPC PPP Kabupaten Bima, dinilai telah mencoreng dan merusak marwah partai.
“Tindakan yang bersangkutan (Erwin) sudah menimbulkan kegaduhan dan mencederai citra partai. Ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan dorong DPP agar DPW NTB segera memproses PAW-nya,” tegas tokoh senior PPP tersebut.
Menanggapi pernyataan ini, Jenderal Lapangan GRH-Sulselbar, Bung Adul, menyatakan pihaknya mengapresiasi sikap DPW PPP Sulsel yang akhirnya membuka mata.
“Ini adalah langkah maju. Kami apresiasi itikad baik Pak Arifuddin Lewa. Tapi jangan kira perjuangan kami berhenti di sini. Kami datang ke rumah besar ini karena kami peduli. Kader arogan yang membungkam kritik rakyat adalah musuh demokrasi dan musuh partai itu sendiri. Kami akan kawal janji ini sampai Erwin benar-benar di-PAW,” seru Bung Adul dengan suara lantang.
Sementara itu, Koordinator Lapangan, Bung Awan, menambahkan bahwa sikap reaktif Erwin yang melaporkan aktivis ke polisi adalah akar masalah yang tidak bisa ditolerir.
“Ini bukan soal pribadi, ini soal marwah demokrasi. Pejabat publik digaji oleh rakyat untuk dikritik, bukan untuk main lapor. Janji dari DPW Sulsel hari ini adalah kemenangan kecil bagi rakyat Bima yang suaranya coba dibungkam. Kami pastikan, jika DPP lamban, kami akan kembali dengan massa yang jauh lebih besar,” ancam Bung Awan.
Setelah mendapatkan kepastian dan menyerahkan surat tuntutan resmi yang diterima langsung oleh pimpinan DPW, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 14.00 WITA.
